MARHABAN YA RAMADHAN MARHABAN YA SYAHRU SYIAM

WELCOME

GROSIR LANCAR BERKAH (PRODUSEN CAMILAN KHAS INDONESIA) INSTAGRAM

Minggu, 10 Maret 2013

Perawatan Kuku dan Kaki

Perawatan Kuku dan Kaki

Kuku adalah struktur asessoris dari kulit dan disusun oleh jaringan epitel. Badan kuku merupakan bagian yang terekspose : akarnya menempel pada kulit di dalam lekuk kuku dimana kuku itu tumbuh dan terpelihara (mendapat suplai makanan). Kuku yang sehat akan berwarna pink (merah muda) dan cembung dan lengkung yang rata. Degan kondisi patologis tertentu dan juga seiring dengan usia, kuku akan menjadi tidak rata dan menjadi cekung.

Teknik-teknik perawatan
1. Teknik perawatan kuku dan jari tangan
o   Kikir kuku untuk membuat oval pada ujungnya. Jangan memotong terlalu dalam sehingga melukai kulit.
o   Buanglah bintil kuku yang patah dengan memotongnya. Berilah perawatan khusus untuk menghindari perlukaan pada jaringan kutikula yang dipotong.
o   Dorong kutikula (kulit jangat) dengan lemah lembut mundur dari kuku setelah mereka menjadi lembut dan lunak selama direndam di air hangat.
o   Tahan kutikula (kulit jangat) dengan alat tumpul atau kain handuk.
o   Bersihkan di bawah kuku dengan suatu alat tumpul atau ujung yang besar dari tusuk gigi, dengan hati-hati untuk mencegah perlukaan daerah dimana kuku melekat pada jaringan dasar.

2 Teknik Perawatan Kaki
o   Rendam kaki secara menyeluruh didalam baskom dengan sabun yang dilarutkan dalam air membersihkan daerah interdigital.
o   Bilaslah kaki untuk membuang sisa sabun atau detergen yang dapat menyebabkan iritasi kulit jika tidak dibersihkan dengan sempurna.
o   Lanjutkan untuk merendam kaki di dalam baskom yang berisi air hangat jari kuku jari kaki rapuh, tebal sebelum mencoba untuk memotongnya atau membungkus kaki ke dalam kain uap dan menempatkannya di dalam tas plastik untuk melembutkan kuku, jika ini lebih nyaman.
o   Potong kuku lurus melintang dan jangan terlalu pendek sehingga daerah kulit cenderung mudah terkena gesekan normal dari sepatu, stocking, ketika klien berjalan.
o   Ketika memotong kuku, hindari menggali ke dalam atau memotong kuku jari kaki di sudut lateral/sampingnya. Ini dapat mempengaruhi kuku tubuh ke dalam. Klien dengan kuku yang tidak tumbuh, khususnya orang yang sudah tua dan klien dengan gangguan sirkulasi atau diabetes mellitus mungkin memerlukan dokter.
o   Bersihkan bagian bawah kuku dengan alat tumpul atau ujung yang lebar/ besar dari tusuk gigi, dengan hati-hati untuk mencegah perlukaan daerah dimana kuku melekat pada jaringan dasar itu.
o   Taburkan bedak pada kaki dan area interdigital. Jika kulitnya kering gunakan cream lenolin setelahnya.
o   Rendam kaki sekurang-kurangnya sehari sekali, tapi sebaiknya lebih sering jika kaki cenderung sangat berkeringat. Gunakan bedak kaki yang mengandung deodorant yang noniritating akan membantu ketika bau kaki disebabkan oleh keringat yang berlebihan. Bedak kaki itu lebih menyerap daripada bedak tubuh mandi biasanya, dan sering mengandung menthol yang membuat kulit terasa dingin.

3 Teknik Perawatan Kaki pada Penderita Diabetes
  • Kikirlah kuku jari kaki, gunting juga mungkin dapat melukai jaringan.
  • Jangan memotong corns atau kulit yang tebal dan keras. Juga jangan gunakan remover yang dijual bebas karena sering menyebabkan iritasi, infeksi, dan ulserasi. Konsultasikan dengan dokter jika terjadi kulit yang tebal dan keras.
  • Jangan gunakan persiapan yang tanpa resep untuk merawat kutu air dan kuku yang tumbuh, karena mereka dapat mengandung bahan yang menyebabkan infeksi dan ulserasi. Sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter jika terjadi kutu air atau kuku yang tumbuh ke dalam. Jamur yang menyebabkan kutu air adalah spesies dari Trichophyton atau Epydermophyton floccosum dan juga dapat menyerang rambut dan kuku.
  • Hindari penggunaan lapik pemanas dan botol air panas yang diletakkan atau ditempelkan pada kaki karena berbahaya yaitu kaki dapat melepuh atau terbakar.
  • Ajarkan pada klien untuk menghindari penggunaan kaos kaki dan stocking dengan ujung elastis dan jangan duduk dengan lutut menyilang untuk mencegah adanya gangguan sirkulasi pada extrimitas bawah dan kaki.
  • Penyangga kaki di atas pinggul beberapa menit beberapa kali sehari jika kaki bengkak.
  • Jelaskan bahaya dari bersepatu tapi tidak berkaos kaki dan kaki telanjang. Klien dapat terluka kulit kakinya atau terjadi kutu air.
  • Jaga kaki tetap kering dan hangat didalam sepatu dan kaos kaki yang menyediakan banyak ruang kosong.
  • Mengganti sepatu baru secara berangsur-angsur, mulai dengan setengah jam untuk memakai hari yang pertama dan meningkatkan waktu sekitar satu jam sehari. Pengepasan sepatu yang tidak sesuai adalah penyebab utama dari permasalahan kaki dan dapat menyebabkan corns, kulit yang tebal dan keras, pembengkakan ibu jari dan melepuh. Punggung sepatu seharusnya menawarkan keamanan telah direkomendasikan. Ketika berdiri seharusnya ada jarak sekitar ¾ inchi di dalam sepatu di luar jari kaki yang besar dan juga di bagian yang paling luas dari sepatu. Di dalam sepatu yang sesuai dengan baik, lengkuk kaki akan terletak dengan nyaman pada lengkung sepatunya. Tapak kaki harus fleksibel dan tidak licin. Sepatu dengan punggung yang keras atau kasar atau sobek seharusnya diganti atau diperbaiki.

Proses Keperawatan
1 Pengkajian
a. Riwayat Keperawatan
o   Identifikasi praktik perawatan kuku dan klien yang normal, tipe dari alas kaki yang dipakai.
o   Catat riwayat dari masalah kesehatan kuku dan kakinya dan penyembuhan/pengobatannya.
b. Pemeriksaan Keperawatan
  • Periksa kuku yaitu keutuhannya dan kebersihannya.
  • Catat suplai darahnya dan garis bentuk luar dari kuku.
  • Amati dasar kuku apakah kemerah-merahan, ada pembengkakan, pendarahan, kotoran, dan kehalusannya.
  • Kaji gaya berjalan klien, apakah klien mengalami gangguan saat berjalan serta kaji faktor penyebab gangguan tersebut.
  • Periksa kaki untuk kebersihan dan keutuhan kulitnya, dan catat adanya pembengkakan, inflamasi, lesi, kehalusan, atau masalah orthopedis.
  • Periksa dengan hati-hati kulit yang ada diantara jari kaki.
c. Faktor Resiko Tinggi
            Identifikasi beberapa variabel yang diketahui menyebabkan masalah kesehatan kuku dan kaki. Defesiensi kemampuan perawatan diri sendiri (self care), penyakit vaskuler (pembuluh darah), arthritis, DM, riwayat dari tusukan pada kuku atau pemotongan yang tidak tepat, eksposur yang lama/ sering pada bahan kimia atau cair, trauma, sepatu yang tidak pas atau menyebabkan kaki sakit, kegemukan.
d. Data yang diperoleh
- Data Subjektif
o   Klien mengatakan kakinya gatal.
o   Klien mengatakan kakinya terasa lengket.
o   Klien merasakan nyeri di sekitar kuku.
- Data Objektif
  • Kuku klien panjang dan kotor.
  • Kaki klien bau.
  • Terdapat lesi atau pembengkakan ada kaki atau kuku klien.
2  Diagnosa
  • Perubahan kenyamanan seperti nyeri kaki sehubungan dengan corn (tungkai,kulit pada telapak kaki, kuku yang tidak sembuh)
  • Gangguan mobilitas fisik sehubungan dengan trauma pada dasar kuku atau defisiensi perawatan kuku dan kaki.
  • Gangguan intregitas kulit (kaki) sehubungan dengan perubahan/gangguan sirkulasi.
3 Perencanaan
- Tujuan
  • Kuku tetap utuh, bersih, dan manicure (perawatan tangan dan kuku).
  • Kaki kulit tetap utuh, bersih, dan bebas dari luka.
  • Permasalahan kuku dan kaki (khususnya : tungkai, kaki mumul corns, kulit pada telapak kaki, kuku yang tidak tumbuh, kaki atlet) berkurang atau tidak ada.
  • Klien mendemontrasikan perawatan kuku dan kaki yang benar.
  • Klien mengungkapkan peran kuku dan kaki pada perasaan kenyamanan secara umum.
- Rencana
  • Merendam kuku dan kaki diikuti dengan pembersihan kuku dan pemotongan kuku (jika tidak ada kontraindikasi).
  • Memijat kaki untuk meningkatkan relaksasi dan kenyamanan.
  • Mengajarkan perawatan kuku dan kaki yang benar.

4 Implementasi
- Persiapan alat
o   Sarung tangan, keset mandi
o   Gunting kuku, sikat kuku, pengikir kuku                 -
o   Tongkat orange, talcum powder
o   Keranjang sampah, Air hangat, Baskom cuci,baskom air
o   Handuk, waslap, handuk kertas
o   Keset mandi, lotion, sabun cair
- Persiapan klien
  • Sebelum melaksanakan prosedur, informasikan pada klien bahwa perawat akan membantu klien untuk melakukan perawatn kebersihan kaki dan kuku.
  • Jelaskan pada klien setiap prosedur dan berikan penjelasan bantuan yang dibutuhkan oleh perawat.
  • Setelah prosedur, ingatkan kepada klien untuk mengulang langkah-langkah yang telah dikerjakan.
- Persiapan lingkungan
  • Cuci tangan bagi perawat
  • Atur peralatan pada meja sekitar tempat tidur
  • Tarik tirai sekitar tempat tidur atau tutup pintu ruangan
- Pelaksanaan Prosedur
No
Tindakan
Rasional
1
Jelaskan prosedur pada klien dan pastikan klien tidak punya alergi terhadap peralatan yang kita gunakan terutama handuk, waslap, dan sabun.
Meningkatkan partisipasi klien pada perawatan, agar respon alergi dapat dicegah.
2
Tata rapi peralatan di meja dekat tempat tidur.
Pengkondisian dan penghematan waktu serta meningkatkan efisiensi.
3
Tarik tirai sekitar tempat tidur atau tutup pintu ruangan.
Mengurangi ansietas dan mempertahankan privasi klien.
 4
Cuci tangan dan kenakan sarung tangan.
Mencegah tranmisi organisme.
5

Bantu klien duduk di kursi samping tempat tidur. Tempatkan keset mandi di bawah kaki klien. Tempatkan bel pemanggil dalam jangkauan klien.
Kursi membuat kemudahan klien merendam kaki dalam baskom. Bel pemanggil dalam jangkauan menjamin keamanan.  
6
Isi baskom cuci dengan air hangat bersuhu 43-44C.
Air hangat dapat melunakkan kuku, mengurangi inflamasi kulit, melancarkan sirkulasi.
7
Tempatkan baskom di atas keset mandi dan bantu klien menempatkan kaki di dalamnya.
Agar baskom tidak mudah bergeser dan air yang terpercik tidak membasahi lantai.
8
Atur meja tempat tidur dan posisi rendah dan tempatkan pada pangkuan klien.
Kemudahan akses mencegah bila klien tidak sengaja terjatuh.
9
Isi baskom dengan air hangat bersuhu 43-44 C dan tempatkan di handuk kertas di meja tempat tidur.
Agar tidak bergeser. Air hangat melunakkan kuku dan menebalkan sel epitel.
10
Instruksikan klien untuk menempatkan jari-jari tangannya ke dalam baskom dan lengannya dalam posisi nyaman.
Memungkinkan klien untuk mempertahankan posisi.
11
Biarkan jari kaki dan tangan klien terendam air hangat selama 10-20 menit. Hangatkan ulang air dalam 10 menit.
Pelunakan kutikula meningkatkan kemudahan pengangkatan sel mati.
12
Bersihkan perlahan di bawah kuku jari dengan tongkat orange.
Tongkat orange dapat digunakan untuk menghilangkan debris yang dapat menjadi tempat organisme.
13
Singkirkan baskom dan keringkan jari secara menyeluruh.
Pengeringan menghambat pertumbuhan jamur dan mencegah maserasi jaringan.
14
Dengan gunting kuku, gunting jari kuku tangan lurus melintang rata pada bagian atas jari.
Pengguntingan kuku harus lurus melintang mencegah keluarnya pinggiran kuku dan pembentukan ujung kuku yang tajam dapat mengakibatkan iritasi sisi lateral kuku.
15
Bentuk kuku dengan pengikir kuku.
Pengikiran kuku mencegah pemotongan kuku terlalu dekat dengan pangkal kuku.
16
Dorong perlahan punggung kutikula dengan tongkat orange.
Mengurangi insiden inflamasi kutikula.
17
Singkirkan meja tempat tidur menjauhi klien.

18
Sikat area kalu kaki klien dengan waslap.
Friksi melepaskan lapisan kulit mati.
19
Bersihkan perlahan kuku jari kaki klien dengan tongkat orange.
Mengangkat debris dan kelebihan kelembapan, mengurangi kesempatan infeksi.
20
Angkat kaki dari baskom dan keringkan secara menyeluruh.

21
Bersihkan dan gunting sedikit kuku jari kaki lurus melintang. Jangan mengikir sudut kuku kaki.
Membentuk sudut kuku kaki dapat merusak jaringan.
22
Beri lotion pada kaki klien dan bantu ia kembali ke posisi yang nyaman ke tempat tidur.
Lotion meminyaki kulit kering dan membantu mempertahankan kelembapan.
23
Pastikan bel pemanggil dalam jangkauan klien dan tinggikan siderail.
Memberi keamanan bagi klien.
24
Bersihkan dan kembalikan peralatan dan bahan. Singkirkan linen yang basah. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan perawat.
Mengontrol tranmisi mikroorganisme.

5 Evaluasi
  • Pada saat yang telah ditentukan, evaluasi apakah klien telah mencapai tujuan yang telah direncanakan.
  • Revisi perencanaan perawatan bila terdapat kekurangan dalam tindakan yang telah ditentukan agar saat dilakukan tindakan lagi bisa diperoleh hasil yang lebih baik.
6 Dokumentasi
  • Catat tanggal dan waktu pelaksaan tindakan
  • Catat nama perawat yang melakukan tindakan
  • Catat adanya penemuan gangguan atau tanda-tanda kesembuhan lesi

0 komentar:

Posting Komentar

GROSIR KRIPIK TEMPE TOKOPEDIA